Kamis, 29 September 2016

Sertijab Komandan Lanal Timika
Dispen Lantamal XI/Merauke


Komandan Lantamal XI Brigjen Marinir Suhartono, M.Tr. (Han) melantik Letkol Laut (P) Yosafat Indarto, S.T. sebagai Komandan Lanal Timika menggantikan Letkol Laut (P) Victor Pardamean Y. Siagian, S.T., M.M dalam Upacara Serah Terima Jabatan bertempat di Mako Lanal Timika (Sabtu, 24/9/2016).



Serah terima jabatan merupakan suatu dinamika organisasi dalam rangka regenerasi kepemimpinan dan pembinaan personel. Pergantian kepemimpinan disetiap tataran adalah adanya harapan dengan semangat baru yang disandarkan kepada pejabat baru untuk dapat meningkatkan kondisi yang lebih baik, dilandasi filosofi bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Letkol Laut (P) Yosafat Indarto sebelumnya menjabat sebagai Paban Lat Sops Koarmatim sedangkan pejabat lama Letkol Laut (P) Victor P.Y Siagian selanjutnya menjabat sebagai Paban Binsis Srena Koarmatim.  

Lanal Timika berada dibawah Komando Lantamal XI Merauke. Keberadaan Lanal Timika dalam mengemban tugas pokok pangkalan adalah melaksanakan kegiatan patroli keamanan laut terbatas, melaksanakan pembinaan potensi maritim dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada guna dijadikan sebagai kekuatan pertahanan negara di laut. Selain itu, Lanal Timika terlibat dalam pengamanan obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia.

Komandan Lantamal XI dalam amanatnya menyampaikan bahwa wilayah kerja Lanal Timika merupakan wilayah perairan yang bernilai strategis ditinjau dari kepentingan ekonomi dan pertahanan negara di laut karena disamping menyimpan sumber daya alam yang cukup besar juga merupakan lokasi salah satu obyek vital nasional yaitu PT. Freeport Indonesia. Kondisi ini disatu sisi mempunyai nilai keuntungan bagi percepatan pembangunan nasional, namun disisi lain apabila tidak dikelola secara serius maka akan menimbulkan berbagai bentuk ancaman yang akan berpengaruh terhadap keutuhan NKRI. Oleh karenanya, tugas dan tanggung jawab diemban Lanal Timika tidaklah ringan karena dituntut untuk mampu mengantisipasi berbagai kerawanan yang timbul khususnya penegakan hukum di laut yang sangat rawan terhadap illegal fishing, illegal logging, penyelundupan dan kegiatan ilegal lainnya serta mampu melaksanakan dukungan logistik kepada unsur-unsur Koarmatim.